Apabila pada suatu organisasi terjadi konflik
yang disebabkan adanya pemberlakuan peraturan yang lebih mengenakkan segelintir
karyawan karena mereka memiliki "hubungan khusus" dengan pihak top management, coba Anda
analisis bagaimana organisasi tersebut memecahkan konflik yang timbul dengan
pendekatan human relations.
Organisasai sebagai suatu keseluruhan adalah
suatu system dari kelompok-kelompok yang saling berhubungan dan membentuk suatu
jaringan kerja yang makro. Teori mengenai human
relations lebih rinci dikemukan oleh Rensis Likert dan dikenal dengan nama
Empat Sistem Likert, yaitu :
1.
Sistem exploitative authoritative adalah pimpinan menggunakan kekuasaan “tangan
besi”. Keputusan yang dilakukan tidak memanfaatkan umpan balik dari bawahan
atau karyawan.
2.
Sistem benevolent – authoritative adalah sama
dengan system yang pertama, hanya saja pimpinan cukup memiliki kepekaan
terhadap kebutuhan karyawan.
3.
Sistem consultative, pada sistem ini pimpinan
masih memegang kendali namun juga mencari masukan dari karyawan.
4.
Sistem participative management, berbeda dari
ketiga sistem sebelumnya karena sistem ini memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk berpartisipasi penuh dalam proses pengambilan keputusan.
Aubrey Fisher (1990)
mengatakan hal yang mendasari human relations
adalah adanya kepentingan bersama ( mutual
dignity ). Sedangkan Onong Uchjana Effendy membaginya dalam dua pengertian,
yaitu :
1.
Arti luas, sebagai komunikasi persuasif
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala
situasi dan semua bidang kehidupan yang pada akhirnya dapat menimbulkan rasa
kebahagiaan dan kepuasan.
2.
Arti sempit, sebagai komunikasi
persuasif yang dilakukan seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam
situasi kerja (work situation) dan
dalam organisasi kekaryaan (work
organization) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja
dengan semangat kerjasama yang produktif dan bahagia serta puas.
Dalam human relations juga perlu diketahui prinsip yang menyertainya,
antara lain :
a.
Importance of the
individual
Setiap individu
diperlakukan sebagai yang memiliki kepentingan.
b.
Mutual acceptance
Dalam organisasi harus
bersatu saling menerima, saling menghargai dan saling menghormati.
c.
Common interst
Setiap individu dalam
organisasi terikat kepentingan bersama.
d.
Open communication
Keterbukaan dalam
organisasi menimbulkan saling pengertian yang baik.
e.
Partisipasi pegawai
f.
Local Identify
Memberikan pujian yang
tepat kepada seseorang yang layak.
g.
Local decision
Memberi kewenangan untuk
memecahkan sendiri masalahnya.
h.
High moral standart,
Kebenaran dan keadilan
mengenai suatu tindakan dapat disebut benar dan asli bila berdasarkan moralitas
dan hak asasi manusia.
Dari
konflik organisasi niaga yang sering terjadi adalah perbedaan asumsi individu.
Setiap karyawan memiliki persepsi yang berbeda mengenai kedekatan dengan pihak
top management. Dari prinsisp human
relations, sebenarnya dapat dikatakan sebagai Local Indentify, dimana kedekatan terjalin karena pihak top
management menilai dan memberikan pujian atas kinerja pekerja yang
memiliki potensi besar dalam organisasi,
baik berupa pujian, reward, kenaikan gaji atau promosi lainnya Perbedaan inilah
yang sering menjadi pemicu konflik dalam organisasi. Dibutuhkan pertimbangan
yang baik dalam mengambil keputusan. Dimana top
management harus menyeimbangkan prinsip human
relations lainnya seperti high moral
standart yaitu memberikan hak
yang sama kepada semua karyawan yang memang memiliki kinerja yang baik, seperti
sistem terbuka atau system school. Sistem
ini menekankan pada fungsi integrasi dan koordinasi pada proses, baik didalam
maupun diantara organisasi. Konflik dapat diminimalisir jika organisasi bersikap
terbuka ( open
communication ) terhadap kriteria yang akan mendapatkan local indentify sehingga tiap karyawan
dapat bersaing sehat guna mendapatkan pujian, reward, promosi atau hal lain
yang dapat mendorong kinerja karyawan.
Jika ditelisik hal
ini juga berkaitan dengan prespektif dalam komunikasi organisasional, yaitu Scientific Management School. Perspektif
ini menilai pandangan mekanistik tentang perilaku manusia dimotivasi secara
ekonomi, dan akan merespon maksimum bila penghargaan materi diberikan sesuai
dengan prestasi kerjanya. Setiap karyawan berharap mendapatkan penghargaan atas
kinerjanya namun penilaian berada di top
management. Open communication dalam
organisasi menimbulkan pengertian yang baik antar pekerja sehingga tetap
terjalin pengertian dan saling menerima terhadap keputusan yang diberikan pihak
top management ( mutual acceptance ).
Salah
satu contoh ilustrasi dari konflik ini misalnya, konflik yang terjadi pada karyawan
yang bekerja di salah satu Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ). Dalam rangka mensukseskan
program pengampunan pajak ( tax amnesty ) sebagian Account Representative ( AR
) di masing-masing KPP dipilih untuk
memberikan informasi kepada para Wajib Pajak. Account Representative memiliki
tugas :
1.
Melakukan
pengawasan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak
2.
Bimbingan
/himbauan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak
3.
Penyusunan
profil Wajib Pajak
4.
Analisis
kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi
5.
Melakukan
evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pemilihan
AR ini berdasarkan kinerja, pengalaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai
perpajakan. Untuk AR yang tidak terpilih hal ini dianggap sebagai bentuk
“hubungan khusus” dengan top management.
Namun Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ) sebagai lembaga yang berwenang
memberikan dan menargetkan bagi AR yang memiliki prestasi baik di masing-masing
Kantor Pelayanan Pajak sehingga “isu” “hubungan khusus” dapat diartikan sebagai
motivasi bagi karyawan untuk dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan kualitas
pemahaman dan pengetahuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika
dilihat hal ini berkaitan dengan dimensi analistis dalam fungsi komunikasi.
Richard Farance, menekankan tiga fungsi yaitu produksi, inovasi dan
pemeliharaan. Produksi mengacu pada pengarahaan, koordinasi, dan control
terhadap aktivitas organisasi. Inovasi membangkitkan atau mendorong perubahan
dan gagasan baru dalam system. Sedangkan pemeliharaan diartikan untuk
melindungi nilai-nilai individual dan hubungan antarpribadi yang dibutuhkan
untuk mempertahankan sistem.
Dalam
organisasi human relations (hubungan
manusiawi) dan leadership (kepemimpinan)
atau top management merupakan
hubungan yang dapat menunjang suasana dan efektifitas lingkungan organisasi
juga sangat berperan dalam kesuksesan seorang pemimpin dalam mengelola
organisasi dan mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Ada beberapa
anggapan dasar dari pendekatan human
relations, yaitu :
1.
Produktivitas
ditentukan oleh norma social bukan faktor psikologis
2.
Seluruh
imbalan yang bersifat nonekonomis, sangat penting untuk memotivasi karyawan
3.
Karyawan
biasanya memberikan reaksi terhadap suatu persoalan lebih sebagai anggota
kelompok daripada individu
4.
Kepemimpinan
memiliki peranan yang sangat penting dan mencakup aspek-aspek formal dan
informal
5.
Penganut
aliran human relations menganggap
komunikasi sebagai fasilitator penting dalam proses pembuatan keputusan.
Umumnya
organisasi saat ini sudah meluaskan gambaran mengenai sikap kedekatan, dimana top management maupun karyawan berusaha
memiliki hubungan murni sebagai professional kerja. Dalam hubungan kerja
seorang atasan atau pimpinan memahami kendala yang dialami bawahannya, walaupun
tidak selalu sependapat namun berusaha bersikap menghargai perbedaan agar
tercipta kepentingan bersama dalam keberhasilan pekerjaan.
Daftar
Pustaka :
Modul
SKOM 4329 Komunikasi Organisasi
Modul
SKOM 4204 Teori Komunikasi
http://www.ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopik=45560
No comments:
Post a Comment