4 kerangka utama (
frame work ) dalam periklanan, yaitu :
1.
Kerangka Penjualan ( the sales framework
)
Dalam
kerangka penjualan mengukur efektifitas kampanye iklan merupakan faktor yang
perlu dikembangkan. Iklan berkaitan erat dengan penjualan dan dalam penjualan
sendiri perlu diketahui apa efek sebenarnya dari iklan dapat dirasakan. Umumnya
iklan berdampak jangka pendek sehingga harus ditayangkan berulang agar konsumen
dapat mengingat dan menjadikannya sebagai patokan. Kerangka penjulan sendiri
terdapat 4 media yang dapat mempengaruhi konsumen, antara lain :
a) Promosi
Penjualan (sales promotion)
Biasanya dengan
memberikan bonus tambahan seperti buy 1 get 1, disc 20% - 50% dll.
b) Penjualan
Pribadi (personal selling)
Merupakan penjulan
tatap muka secara langsung antara penjual dan pembeli.
c) Penjualan
Langsung (Direct Response Marketing)
Bertujuan merubah
tingkah laku konsumen agar mempunyai respon secara langsung.
d) Penjualan
Pertalian dan Titik Pembelian
Merupakan kegiatan
memberikan brand image yang menarik sehingga konsumen tertarik.
2.
Kerangka Persuasi ( the persuasion framework )
Kerangka
persuasi merupakan suatu usaha membujuk, mempengaruhi agar konsumen menerima
produk yang ditawarkan. Merancang iklan agar mudah diterima dan menarik minat
konsumen merupakan hal yang penting. Dalam kerangka persuasi terdapat tujuh
prinsip yang diperlukan yaitu, timbale balik, komitment dan konsistensi,
validasi social, rasa suka, otoritas, kelangkaan dan prinsip kontras. Model ini
sempat popular ditahun 1960 – 1970, namun karena terdapat kelemahan model ini
tidak lagi digunakan.
3.
Kerangka Keterlibatan ( invoirment framework
)
Keterlibatan
khalayak merupakan cara untuk menjangkau, memikat, dan merupakan penghubung
antara konsumen. Dilingkungan masyarakat umumnya antar konsumen dapat saling
mempengaruhi dengan memberikan saran ataupun masukan sehingga konsumen lainnya
tertarik untuk mencoba. Selain itu keterlibatan sasaran dengan produk dapat
terjadi sebagai konsekuensi dari keterlibatan dalam iklan.
4.
Kerangka Kemenonjolan ( the salience
framework )
Kerangka
iklan ini dibuat dan dikerjakan oleh individu yang ahli dibidangnya. Tidak
seperti iklan lainnya yang mungkin dikerjakan oleh satu bidang saja. Menurut
Eriyanto (2005) ada empat rangka yang perlu disusun,yaitu :
a) Simplikasi
Melalui kerangka berfikir yang mudah dan
sederhana.
b) Klasifikasi
Dengan cara memisahkan kedalam hal-hal
yang lebih kategoristis.
c) Generalisasi
Generalisasi hamper sama dengan
klasifikasi, hanya saja pengkategoriannya lebih dibatasi.
d) Asosiasi
Merupakan perpaduan antar rangka-rangka yang ada
karena keragaman dianggap memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.