Setiap individu memiliki persepsi
sendiri dalam menilai dirinya sendiri maupun dalam menilai orang lain. Ketika
individu menilai positif dirinya maka hal tersebut mempengaruhi mental maupun
kepercayaan dirinya sehingga akan menentukan komunikasi interpersonal dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dicontohkan pada kasus ‘bully’ yang terjadi pada sebagian
individu. ‘bully’ berdampak pada
menurunnya kepercayaan diri seseorang, secara psikologis individu yang
mengalami ‘bully’ merasa dirinya
rendah dibandingkan orang lain, merasa dirinya tidak mampu melakukan sebaik
orang lain, sehingga memiliki konsep diri negative. Jika hal ini berlangsung
terus menerus akan mempengaruhi keyakinan dalam berkomunikasi. Namun jika mampu
merubah persepsi tentang diri sendiri dan memotivasi diri maka penilaian social
pun akan berubah sehingga komunikasi interpersonal dapat berjalan lebih baik dan
berdampak pada keberhasilan dalam berkomunikasi. Dalam dunia kerja misalnya,
sebagai seorang karyawan dituntut tidak hanya dapat bekerja dengan baik namun
juga mampu atau berani menyalurkan pendapatnya untuk memberikan masukan guna
membangun perusahaan. Jika individu memiliki konsep diri negative maka akan
menghambat prestasi kerja.
Model Jendela Johari merupakan pembagian
dalam diri individu. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan diri dalam
memahami diri sendiri maupun orang lain. Ada hal yang tanpa disadari oleh diri
sendiri dapat menghambat ataupun jika ditingkatkan dapat memperbaiki komunikasi
interpersonal. Jendela Johari membaginya dalam 4 bagian.
i.
Jendela 1 atau Open Self ( Daerah
Terbuka )
Menyajikan informasi, perilaku,sifat,
perasaan, keinginan, motif dan ide seseorang. Pada jendela ini, umumnya
individu berusaha membuka diri terhadap orang lain. Misalnya komunikasi yang
terjadi Anisa dan Nina ditempat mereka bekerja. Sebagai rekan kerja tentunya
mereka akan saling membuka diri tentang sifat maupun hal-hal yang mereka sukai
ataupun tidak. Jika daerah Open self ini semakin terbuka maka kedekatan dalam
komunikasi interpersonal akan semakin baik dan meningkatkan kedekatan antar
individu.
ii.
Jendela 2 atau Blind Self ( Daerah Buta
)
Ini meliputi hal yang
diketahui oleh orang lain namun tidak diketahui oleh diri kita sendiri. Dalam
diri setiap individu terdapat hal yang tanpa disadari disukai atau pun tidak
oleh orang lain. Contohnya ketika sedang bercanda dengan rekan kerja, tanpa
disadari kata-kata yang terlontar dianggap menyinggung perasaan lawan bicara.
Candaan yang awalnya untuk menghibur namun diucapkan dengan kata-kata yang
kasar sehingga lawan bicara menganggapnya sebagai seseorang yang bermulut
tajam. Jika ruang blind self ini semakin terbuka maka komunikasi interpersonal
akan terganggu. Orang lain perlahan akan menjauhi karena dianggap sebagai
pribadi yang tidak menyenangkan.
iii.
Jendela 3 atau Hidden Self ( Daerah
Tersembunyi )
Ruang atau daerah
tersembunyi ini merupakan hal yang kita ketahui namun tidak diketahui oleh
orang lain. Daerah ini meliputi hal-hal yang dianggap privasi atau pribadi.
Misalnya masalah keluarga, kondisi keuangan, riwayat sakit tertentu, status
dalam keluarga dll. Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua hal dapat
dikomunikasi dengan lawan bicara, hal yang dianggap pribadi seringkali kita
simpan untuk diri sendiri ataupun hanya orang terdekat saja yang mengetahui.
Jika daerah tersembunyi ini semakin terbuka maka individu tersebut akan semakin
tertutup dari lingkungan.
iv.
Jendela 4 atau Unknow Self ( Daerah
tidak diketahui )
Jendela
ini merupakan bagian yang tidak diketahui oleh siapapun baik diri dan orang
lain. Jika ruang unknow self ini semakin terbuka maka individu kurang memahami
diri sendiri maupun orang lain.
Kondisi
yang ideal untuk jendela Johari tersebut adalah kondisi dimana individu mampu menempatkan
dirinya dengan baik. Mengupayakan mengenali diri sendiri sebagai sarana yang baik
untuk membangun komunikasi interpersonal. Individu memiliki kemampuan kemampuan
untuk mengubah ataupun mengembangkan diri.