Aprehensi
komunikasi adalah kekhawatiran pada saat berkomunikasi merupakan kondisi
kognitif seseorang yang karena perasaan khawatir yang berlebihan dan
ketakutannya menyebabkan tidak memiliki pikiran apapun dalam benaknya dan juga
tidak memahami sebab akibat social.
Komunikator
dalam menyampaikan pesan dapat mengalami gangguan kognitif sehingga sulit
menyampaikan pesan dan berakibat pesan tidak dipahami oleh komunikan. Hal ini
dapat disebabkan oleh :
1. Aktifitas
berlebihan.
Contohnya
saat saya pertama kali harus melakukan presentasi kerja jantung berebar kencang
dan tangan saya pun berkeringat.
2. Pemprosesan
kognitif yang tidak tepat.
Seringkali
pada saat akan menyampaikan hasil kerja kepada pimpinan timbul perasaan gugup,
dan takut salah, padahal materi sudah
dikuasai namun pada saat menyampaikan pesan timbul perasaan khawatir yang
berlebihan
3. Ketrampilan
komunikasi yang tidak tepat.
Ada
pepatah yang mengatakan bisa karena terbiasa, begitu juga dengan berkomunikasi
apabila kita terbiasa maka menjadi komunikator bukanlah hal yang sulit dan
menakutkan. Perlunya keterampilan berkomunikasi dapat menambah rasa percaya
diri.
Aprehensi
komunikasi seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan saat kita sering
melakukan presentasi pun masih sering mengalami aprehensi komunikasi. Perasaan
khawatir yang berlebihan akan memicu adrenalin dalam tubuh sehingga tubuh
merespon dengan cepat yang mengakibatkan jantung berdebar, tangan berkeringat
dll.
Dengan mempelajari
ilmu komunikasi tentunya memiliki keuntungan untuk dapat berkomunikasi dengan
tepat. Sebagai seorang komunikator rasa percaya diri yang tingggi serta
memahami materi yang akan disampaikan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
aprehensi komunikasi.
No comments:
Post a Comment