Pada
kesempatan ini saya ingin mengangkat tentang “ Isu Kekerasan di Papua Belum
Dipahami Masyarakat”.
Data Elsham Papua periode 2012-2014
meneyebutkan terdapat 389 kasus kekerasan dipulau Papua. Semuanya berdampak
kepada kesejahteraan perempuan Papua.
Zandra Mambrasar dari Elsham papua
memaparkan bentuk kekerasan tidak langsung kepada perempuan Papua oleh aparat
lebih tinggi daripada kekerasan langsung, melainkan secara emosianoal. Suami
dan anak laki-laki mereka yang ditangkap menjadikan tekanan, selain itu mereka
juga terpaksa menjadi tulang punggung keluarga sementara hasil kebun mereka
dirusak. Hal ini yang meyebabkan perempuan Papua berada dalam lingkaran
kemiskinan.
Kekerasan
pada perempuan ini sangat beragam bentuknya, misalnya kasus pemerkosaan,
penganiyaan, penahan dan pengilangan nyawa. Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak ( KPP-PA ) menilai kasus KDRT pada tahun 2012 di Papua
masih tinggi.
Sangat
disayangkan jika kasus sebesar ini terus bergulir tanpa adanya penanganan. Isu
ini harus lebih banyak diangkat keruang public sehingga masyarakat dapat
memahami dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi ditanah Papua.
Diharapkan
tokoh-tokoh perempuan Papua dapat menjadi tokoh pembaharuan bagi kemajuan
perempuan di Papua sehingga tidak ada lagi kekerasan yang terjadi.
Sumber :
http://www.jpnn.com/read/2014/11/14/269731/Kasus-KDRT-Paling-Tertinggi-di-Papua
No comments:
Post a Comment