Perspektif Schwart
menyatakan media massa dalam persuasi bekerja dengan dua cara yang berbeda
dalam mempengaruhi khalayak, yaitu model Resonansi ( evoked recall ) dan model
mengajar ( transportation ).
A. Model Resonansi ( Evoked Recall )
Model ini berpegang pada konsep “
lebih baik merangsang atau mengeluarkan suatu yang sudah tersimpan dalam diri
khalayak dari pada media massa itu mencoba menanamkan pesan yang baru dalam
diri mereka ( Larson,1986 ).
Cara mengeluarkan suatu pengalaman
bisa dilakukan melalui naskah verbal ( verbal script ), naskah suara ( sound
script ), dan naskah rupa ( sight script ).
1.
Naskah verbal
Tulisan dalam bentuk kata-kata
merupakan persuasi yang sangat efektif karena akan membangkitkan emosi
khalayak. Bagaimana tulisan-tulisan tersebut dibuat dengan mengunggah
pengalaman khalayak akan mudah untuk diingat. Misalnya saja tentang sebuah
artikel yang menulis bagaimana bencana tsunami meruntuh leburkan kota Banda
Aceh. Tentunya khalayak masih akan sangat mengingat kejadian 26 Desember 2004
tersebut. Bencana alam yang menelan korban kurang lebih 500.000 nyawa melayang
dalam sekejab diseluruh tepian dunia yang berbatasan dengan samudra hindia.
Dengan persuasi verbal komunikan
akan lebih mudah menangkap maksud tujuan yang akan disampaikan.
2.
Naskah suara
Dalam persuasi suara biasanya
dilakukan oleh media radio ataupun televisi. Media ini jangkauannya sangat luas
dan penerimaan komunikan lebih aktif. Misalnya saja interaksi secara langsung
antara pendengar dengan penyiar radio ataupun acara-acara live kuis dll. Selain
itu penggunaan efek suara juga menambah nilai pengertian dari komunikan,
contohnya pada film-film horor biasanya digunakan efek suara yang menyeramkan
sehingga menggambarkan suasana yang menegangkan. Suara juga menjadi symbol
utama dalam keseharian, ketika kita mendengar suara adzan tanpa perlu
dikomentari lagi tentunya sudah merefleksikan waktu shalat untuk umat muslim.
3.
Naskah rupa
Visualisasi tak kalah pentingnya
dalam persuasi komunikasi, dimana dengan adanya visual tentunya konsumen
memiliki gambaran secara langsung. Media yang menggunakan antara lain, majalah,
koran, surat kabar, televisi, film dll. Umumnya komunikasi akan lebih mudah
diingat apabila komunikan dapat secara langsung melihat gambar ataupun bentuk
uraian dari penjelasan. Misalnya saja ketika seorang konsumen ingin membeli
hijab baru, tentunya akan lebih menarik dan efektif jika penjual mendisplay
barang dagangannya. Ataupun gaya belanja online yang saat ini sedang marak,
penyajian gambar yang disertai warna membuat konsumen tertarik untuk memiliki.
Uraian ketiga naskah tersebut
sama-sama memiliki kelebihannya
masing-masing tergantung dari penggunaan media itu sendiri. Pengalaman dan
perasaan setiap individu yang tersimpan dalam diri seseorang pada hakikatnya
sama, namun tetap diperlukan stimulasi yang merangsang keluarnya pengalaman.
B. Model Mengajar ( Transportation )
Pengalaman yang pernah terjadi
merupakan guru terbaik dalam perspektif komunikasi. Dimana dengan adanya
pengalaman komunikasi akan lebih mudah disalurkan dengan baik. Pengalaman dapat
disimpan dalam bentuk perasaan dan juga dapat disalurkan dalam bentuk drama.
Misalnya saja banyak sekali cerita dalam film yang diangkat dari sebuah kisah
nyata, contohnya film Gie, sang pencerah,
Soegija dll.
Film-film yang mengisahkan kisah
nyata tentunya akan tertanam dibenak penonton lebih lama karena merupakan
cerita yang pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
s=MsoNormal>http://www.anneahira.com/pengertian-sosial-budaya.htm
No comments:
Post a Comment