Tuesday, January 17, 2017

ANALISIS ARTIKEL "TAMAN BUMI SIASAT BUDAYA MENJAGA TOBA"

Menganalisis artikel “Taman Bumi, siasat Budaya Menjaga Toba” yang merupakan artikel dari http://sains.kompas.com/read/2014/06/23/2001284/Taman.Bumi.Siasat.Budaya.Menjaga.Toba
Analisis ini terkait dengan :
1.      Proses perencanaan komunikasi dalam sebuah jaringan komunikasi menurut Rogers dan Kincaid, 1981.
2.      Tahapan dan proses difusi inovasi dari Everett A Rogers, 1973.
3.      Fungsi komunikasi organisasi menurut Charles Conrad.

Taman Bumi, Siasat Budaya Menjaga Toba

Oleh Ahmad Arif

KOMPAS.com
 - Taman bumi merupakan pengakuan 
UNESCO atas bentang alam terpilih. Danau Toba di Sumatera Utara, kini dalam daftar yang akan diusulkan, setelah Kaldera Batur di Bali diakui dunia. Namun, taman bumi sebenarnya proses. Tujuan akhirnya menjaga mutu alam Toba dan kemakmuran masyarakatnya.

Setelah Kaldera Batur ditetapkan sebagai anggota Jaringan Taman Bumi Global (Global Geopark Network) oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 20 September 2012, Pemerintah Indonesia seperti demam taman bumi atau geopark.

Menurut situs resmi 
UNESCO, sejak 1999 hingga Maret 2014, taman bumi di dunia terdapat di 100 lokasi di 32 negara. Indonesia baru memiliki satu taman bumi yang diakui UNESCO sejak 2012, yaitu Batur Global Geopark (BGG), taman bumi kedua di Asia Tenggara setelah Langkawi di Malaysia.

Taman bumi merupakan konsep konservasi kawasan yang digagas 
UNESCO di bawah koordinasi The International Network of Geoparks (INoG). Kawasan dikonservasi untuk alasan geologi, nilai arkeologi, ekologi, ataupun budayanya.

Kini, sejumlah kawasan di Indonesia diusulkan mendapat pengakuan serupa. Tahun ini yang diusulkan adalah hutan fosil Merangin (Jambi), Gunung Sewu (
Jawa Timur) dan tahun berikut diusulkan Danau Toba. Sebelumnya, Toba ditetapkan sebagai Taman Bumi Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa bulan lalu.

Tak seorang pun bisa mengingkari, Nusantara diberkahi sederet bentang alam menawan. Para penjelajah dan penjajah dari Barat telah lama mengakui keelokan alam Nusantara itu dengan menyematkan berbagai istilah seperti ”mooi indie” hingga zamrud khatulistiwa. Selain pemandangannya, bentang alam itu punya riwayat menarik dan kaya dengan keragaman budaya.

Namun, belajar dari Geopark Batur, penetapan oleh 
UNESCO tak membawa dampak berarti. Bahkan penambangan batuan lava dan pasir, yang merupakan kekhasan Kaldera Batur, sulit diatasi.

”Kita sering salah memahami geopark sebagai tujuan akhir, sehingga begitu suatu kawasan ditetapkan sebagai geopark, mengira otomatis akan dapat untung banyak. Tak ada dana yang digelontorkan 
UNESCO terhadap geopark. Mereka hanya memasukkan bentang alam kita dalam jaringan global,” kata Indyo Pratomo, geolog dari Museum Geologi-Bandung.

Taman bumi, menurut Indyo, merupakan proses agar kita lebih menjaga alam. ”Perusakan kawasan yang telah ditetapkan sebagai Geopark Global justru bisa jadi kampanye negatif. ”Bayangkan, jika ada turis datang dari negara lain karena mendapat informasi dari 
UNESCO soal keindahan Kaldera Batur, lalu saat di sana dia menemukan bentang alam yang dirusak,” kata dia.

Karena itu, rencana mengusulkan Kaldera Toba sebagai Geopark Global, harus diikuti penyiapan masyarakat. Hal terpenting dari taman bumi adalah, membangun kesiapan rakyat untuk terlibat aktif menggali kekayaan budaya, menjaga alam, dan mempromosikan Kaldera Toba. ”Kalau dari segi keunikan bentang alam geologinya, Toba tak perlu diragukan lagi. Namun, bagaimana dengan manusianya?” kata Indyo.

Alam dan budaya

Dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer, Toba merupakan danau vulkanik terluas di dunia. Danau itu terbentuk dari letusan raksasa (supervolcano) sekitar 74.000 tahun lampau. Dampak letusan gunung api terkuat dalam 2 juta tahun terakhir ini disebut banyak ahli nyaris menamatkan umat manusia, salah satunya oleh antropolog Stanley H Ambrose dari University of Illinois.

Letusan hebat itu juga mengosongkan dapur magma di perut Toba. Kubah gunung itu runtuh, menciptakan lubang dalam. Batuan lalu menutup lubang itu di dasar dan tebing pejal mengelilinginya, menjebak air hujan. Danau Toba pun terbentuk.

Namun, magma yang tersisa di bawah Danau Toba mendesak naik perlahan, mendorong bebatuan padat yang menyumbat jalan ke atas. Melalui proses ribuan tahun, penyumbat itu terdorong ke atas. Penyumbat itulah Pulau Samosir.

Bukti-bukti pengangkatan Pulau Samosir itu tercetak pada fosil ganggang (diatomae) yang bisa ditemui nyaris di seluruh pulau itu. Bebatuan di tepi Danau Sidihoni, danau di atas danau di ketinggian 1.314 mdpl atau 919 meter dari ketinggian permukaan Danau Toba, juga mengandung lapisan endapan yang menguatkan dugaan Samosir pernah ada di dasar kaldera.

”Riwayat geologi Toba yang ajaib dan keindahan bentang alam luar biasa itu tak ada artinya kalau warga sekitar tak paham dan merusaknya,” kata Indyo. Setelah ditetapkan sebagai taman bumi nasional, pengembangan ekonomi kawasan itu harus lebih ramah lingkungan.

Sebagai bentang alam kaya sumber daya, Toba lama dipadati penduduk. Sebagaimana juga dialami bentang alam lain di Nusantara, tantangan terbesar Toba adalah dominannya pendekatan pembangunan ekstraktif. ”Penurunan mutu lingkungan Toba jadi masalah utama danau ini,” kata Mangaliat Simarmata, Ketua Earth Society for Danau Toba.

Pembabatan hutan terus dilakukan. Sisa vegetasi sekitar Toba, menurut Badan 
lingkungan hidup Sumut, tinggal 12 persen. Kerusakan ekologi sekitar Toba terjadi seiring penurunan mutu air danau. Bahkan, air Danau Toba tak layak konsumsi karena pencemaran limbah domestik, perikanan berupa keramba jaring apung dan limbah peternakan.

Upaya menjadikan Toba sebagai Taman Bumi Global harus jadi titik balik memahami danau itu. Jika warga memahami Toba lebih baik, kesadaran menjaga lingkungan akan menguat. ”Kedahsyatan Toba sudah dikenal para geolog atau vulkanolog luar negeri, tetapi belum banyak dimengerti masyarakat kita. Tantangan kini adalah menarasikan Toba agar dimengerti masyarakat,” kata Irwansyah Harahap, antropolog dari Universitas Sumatera Utara, yang turut aktif berkampanye konservasi alam dan budaya Toba.

Keberadaan taman bumi juga bisa menjadi titik balik untuk lebih memahami dan menghargai kebudayaan yang ribuan tahun berkembang di Toba. Jadi, taman bumi bisa menjadi strategi kebudayaan demi menghidupkan lagi kesadaran masyarakat Toba agar menjaga kekayaan alam dan budaya yang terabaikan. (KOMPAS CETAK)

1.      Masyarakat Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda, baik dari segi sosial, ekonomi maupun pendidikan. Oleh sebab itu dalam membuat perencanaan komunikasi yang terpadu diperlukan pengamatan atas lingkungan masyarakat tersebut. Pesan yang disampaikan dengan tujuan persuasif harus dapat diterima dan dimengerti sehingga tidak terjadi distorsi terhadap pesan yang disampaikan. Distorsi merupakan noise atau gangguan yang dapat menyebabkan pesan tidak dapat diterima sesuai dengan tujuan.
Jaringan komunikasi menurut Rogers dan Kincaid merupakan jaringan komunikasi interpersonal yang membagi kebeberapa tahapan jaringan.
a.      Jaringan dalam sistem
Pada jaringan ini dibutuhkan peran serta pemerintah dalam mensosialisasikan pengertian dari Taman Bumi kepada masyarakat Indonesia. Misalnya, dengan menampilkan wilayah-wilayah Indonesia yang memiliki kriteria sebagai taman bumi dan salah satunya adalah Danau Toba. Dengan menampilkan keindahan alam Indonesia, khususnya Danau Toba diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan dan khasanah pengetahuan masyarakat Indonesia.
Pada tahapan ini pemerintah juga mendelegasikan kepada pihak terkait, khususnya pemerintah kota Sumatera Utara untuk memberikan pemahaman yang luas mengenai pentingnya menjaga ekologi lingkungan.
b.      Jaringan dalam klik
Jaringan klik merupakan jaringan sub sistem yang diperlukan dalam upaya pengkerucutan metode atau upaya dalam pengembangan perencanaan yang komprehensif.
Jika dalam jaringan sistem dibutuhkan peran serta pemerintah dalam upaya sosialisasi taman bumi kepada masyarakat Indonesia, maka pada jaringan klik merupakan hasil pendelagasian tugas dari pemerintah. Pada tahap ini pemerintah kota Sumatera Utara perlu membuat organisasi yang berkecimpung dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan budaya Danau Toba. Organisasi tersebut mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan kepada masyarakat sekitar Danau Toba serta memberikan gambaran dari dampak negatif yang mungkin timbul dari kerusakan lingkungan.
c.       Jaringan interpersonal
Jaringan Interpersonal merupakan jaringan komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Hal ini dapat terjadi pada komunikasi antara kader atau aktifis pencinta lingkungan dengan masyarakat sekitar Danau Toba. Para aktifis ini membantu atau memberikan solusi dari kendala yang mungkin terjadi dilingkungan masyarakat sekitar. Misalnya dengan membangun swadaya masyarakat dalam membuat kreativitas masyarakat yang dapat dijual kepada turis lokal maupun asing yang datang berkunjung.
Dengan menjadikan Danau Toba sebagai salah satu Taman Bumi Global ( Global Geopark Network ) oleh UNESCO, otomatis menjadi ajang iklan yang luar biasa untuk mendatangkan turis asing ke Danau Toba. Hal ini akan berdampak positif pada meningkatnya pendapatan daerah sekaligus pendapatan masyarakat sekitar, serta pendapatan negara pada umumnya.

2.      Difusi inovasi merupakan upaya menyerapan ide-ide baru yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan. Adopter atau orang yang menyerap ide difusi inovasi terbagi menjadi beberapa tahapan :
                                I.            Individu yang menyerap difusi inovasi paling awal seperti pemuka agama, tokoh publik dll. Bila dikaitkan dengan wacana maka pada tahap ini yang menjadi adopter dari difusi inovasi taman bumi adalah pemerintah. Pemerintah merupakan lembaga tertinggi negara yang memiliki andil dalam hubungan antar negara

                              II.            Gatekeeper, individu yang melakukan penyaringan terhadap difusi inovasi yang diberikan, gatekeeper ini merupakan juga merupakan adopter awal. Pada tahap ini yang menjadi adopter adalah pemerintah daerah Sumatera Utara, yang didelegasikan oleh pemerintah pusat serta organisasi yang membantu mensosialisasikan langsung kepada komunikan, dalam hal ini masyarakat sekitar Danau Toba.

                            III.            Individu yang menggunakan atau menerima difusi inovasi. Yang berkaitan dengan wacana Taman Bumi sebagai adopter adalah masyarakat yang ikut berupaya menjaga lingkungan dan melestarikan budaya di Danau Toba.

                            IV.            Isolate, merupakan pengguna akhir dari difusi inovasi. Latar belakang masyarakat Indonesia yang beragam menjadi pemicu perbedaan tingkat mengadopsian inovasi. Masyarakat yang tertutup dan terisolasi cenderung menjadi adopter yang paling akhir. Butuh cara panyampaian yang tepat agar tidak terjadi distorsi pesan.

                              V.            Laggards, merupakan individu yang menutup diri dan menolak dari difusi inovasi.
Letak geografis Indonesia menjadi salah satu penyebab terjadinya laggards. Banyaknya suku-suku yang masih tinggal dipedalaman dan menutup diri dari perkembangan teknologi dan menolak menerima difusi inovasi dalam bentuk apapun.

3.      3 Fungsi komunikasi menurut Charles Conrad adalah :
                                I.            Fungsi Perintah
Fungsi perintah yang dilakukan ketua Earth Society for Danau Toba adalah dengan mendelegasikan tugas yang perlu dilakukan oleh organisasi terkait sosialisasi kepada masyarakat Sumatera Utara khususnya masyarakat sekitar Danau Toba.

                              II.            Fungsi Relasional
Dalam fungsi relasional pada wacana menjelaskan tingkat keterkaitan lembaga-lembaga yang ada guna mensukseskan program yang dicanangkan. Misalnya pemerintah bekerjasama dengan pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah juga bekerjasama dengan organisasi pelestarian lingkungan Danau Toba. Selain itu fungsi relasional juga terlihat pada kerjasama yang dilakukan oleh antar organisasi pelestarian lingkungan baik dengan daerah lainnya maupun dalam lingkup yang lebih besar yaitu dengan negara lain.
Semua kerjasama dilakukan guna saling memberikan dukungan untuk penyerapan inovasi taman bumi.

                            III.            Fungsi Manajemen Ambigu.
Dalam setiap organisasi tidak menutup kemungkinan terjadinya manajemen ambigu. Pada wacana tersebut manajemen ambigu mungkin saja dapat terjadi akibat perbedaan kepentingan. Misalnya kepentingan pemerintah untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu taman bumi dengan harapan dapat mendatangkan turis asing sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara maupun daerah sekaligus pendapatan masyarakat sekitar, namun tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin terus mendapatkan keuntungan pribadi seperti penangkapan ikan di Danau Toba dengan bahan peledak yang dapat merusak keindahan bawah laut di Danau Toba.


Sumber :
Teori Komunikasi SKOM4204
Perencanaan Program Komunikasi SKOM4206
Komunikasi Organisasi SKOM4329


Monday, January 16, 2017

TEORI KOMUNIKASI - PERSPEKTIF DALAM PENELITIAN

Littlejohn, dalam buku Theories of Human Communication membagi 3 aliran pendekatan :
1.      Pendekatan scientific ( ilmiah – empiris )
                                I.            Menstandarisasikan observasi
                              II.            Bertujuan mengurangi perbedaan pandangan
                            III.            Diluar diri peneneliti
                            IV.            Fokus pada dunia hasil temuan ( discovered world )
                              V.            Memperoleh konsensus
                            VI.            Pemisahan yang tegas antara known & knower
                          VII.            Sifatnya objektif
2.      Pendekatan humanistic ( humaniora interpretatif )
                                I.            Mengutamakan kreativitas individual
                              II.            Bertujuan memahami tanggapan dan hasil temuan
                            III.            Berada dalam diri peneliti
                            IV.            Fokus pada diri para penemunya ( discovered person )
                              V.            Tidak memisahkan antara known & knower
                            VI.            Sifatnya subjektif & interpretatif cocok utk mengkaji sistem nilai, kesenian, kebudayaan, pengalaman pribadi.
3.      Pendekatan social sciences ( ilmu-ilmu sosial )
Merupakan gabungan kedua pendekatan.

Berger & Chaffee, 3 pokok pikiran dalam ilmu komunikasi :
1.      Objek/ fokus pengamatanya adalah proses & pengaruh dari sistem tanda & lambang.
2.      Bersifat ilmiah empiris / scientific.
3.      Bertujuan menjelaskan fenomena sosial dari sistem tanda & lambang

Menurut Littlejohn, teori komunikasi dibagi 2 :
1.      Teori Umum ( general theoris )
a.      Teori fungsional dan struktural
                                            i.            Penekanan pada sistem sebgai struktur yang berfungsi
                                          ii.            Berkembang dari sosiologi & ilmu sosial lainnya, kajian pada struktur sosial & budaya
                                        iii.            Mementingkan synchrony ( stabilitas dalam kurun waktu tertentu )
                                         iv.            Memusatkan perhatian pada “sebab-akibat yang tidak diinginkan “ dari pada hasil yang sesuai tujuan.
                                           v.            Realitas pada dasarnya objektif dan independent ( bebas ), ,menggunakan metode pengamatan ( observasi ) empiris
                                         vi.            Bersifat dualistis, memisahkan bahasa & lambang dari pemikiran dan objek yang disimbolkan dalam komunikasi.
                                       vii.            Memegang prinsip  the correspondence theory of truth (teori kebenaran yang sesuai), bahasa sesuai dg realitas, simbol mempresentasikan secara akurat.
b.      Teori behavioral & cognitve
                                            i.            Berkembang dari psikologi & ilmu pengetahuan behavioralis lainnya
                                          ii.            Memusatkan pengamatan pada diri manusia secara individual
                                        iii.            Model  S – R ( stimulus – respon ) rangsangan – tanggapan
                                         iv.            Mengutamakan analisis variabel
c.       Teori konvensional & interaksional
                                            i.            Teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan sebuah proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan tertentu termasuk bahasa & simbol.
                                          ii.            Dianggap sebagai alat perekat masyarakat.
                                        iii.            Berkembang dari aliran pendekatan “interaksionisme simbolis.
                                         iv.            Melihat struktur sosial sebagai produk dari interaksi
d.      Teori kritis & Interpretif
                                            i.            2 karakteristik umum :
ü  Penekanan terhadap peran subjektifitas yang didasarkan pada pengalaman individual
ü  Pengalaman dipandang sebagai pemahaman makna.
                                          ii.            Cenderung mengindari sifat2 prespektif dan keputusan absolut tentang fenomena yang diamati.
                                        iii.            Bersifat tentatif dan relatif.
2.      Teori Kontekstual ( contextual theoris )
a.      Komunikasi antarpribadi
b.      Komunikasi kelompok
c.       Komunikasi Organisasi
d.      Komunikasi Massa

4 Perspektif dalam ilmu komunikasi :
1.      Covering laws ( perspektif hukum )
Diperkenalkan oleh Dray. Berdasarkan prinsip sebab-akibat atau hubungan kausal. Dengan asas-asas :
a.      Teori berisikan penjelasan berdasarkan hukum umum
b.      Berdasarkan analisis keberaturan.
2.      Rules ( perspektif aturan )
3.      Systems ( perspektif sistem )
4.      Symbolic interactionism ( perspektif simbolik interaksionisme )

Perspektif dalam penelitian Komunikasi Kelompok :
1.      Muzafer Sherif
-          Memusatkan penelitiannya pada suatu fenomena yang disebut autokinesic light effect.
-          Penelitian ini menunjukan dalam situasi ketidakpastian orang menjadi tergantung kepada orang lain untuk mendapatkan panduan. ]
-          Kaitannya dalam membentuk & memiliki norma.
2.      Solomon Asch
-          Memfokuskan pada ‘tekanan’ kelompok dan konformitas.
-          Meneliti tekanan kelompok dan kecenderungan yang terjadi pada anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan tekanan kelompok tersebut atau menghindarinya, dimana seseorang akan mengikuti pendapat kelompoknya walaupun itu berarti harus bertentangan dg informasi yang diperoleh melalui penginderaannya sendiri.
-          Tekanan kelompok juga memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan dibidang politik dan pemerintahan.
Kesimpulan :
-          Hasil eksperimen Sherif & Asch menunjukan bahwa pengaruh kelompok memiliki efek yang kuat sekalipun dalam kelompok yang longgar yaitu orang2 yang belum pernah bertemu sebelum dilakukannya eksperimen.
-          Tampaknya kekuatan kelompok akan menjadi lebih besar pada kelompok primer, seperti keluarga atau kelompok kerja.
3.      Kurt Lewin
-          Menemukan teori mengenai ‘gate keeper’ dan dinamika kelompok.
-          Faktor yang berperan adalah diskusi kelompok solidaritas sosial, keputusan untuk bertindak dan persepsi mengenai konsensus kelompok.
-          Eksperimen berikutnya dilakukan oleh Edidth Bennett Pelz.
4.      Paul Lzarsfeld & rekannya ( Rosevelt & Willkie ) & Bemard Berelson & rekannya ( Truman & Dewey )
-          Tentang peranan kelompok dalam pembentukan sikap politik dalam kaitannya dengan pemilihan umum.
-          Media massa tidak terlalu berperan  dibandingkan dengan pengaruh antarpribadi atau pengaruh dari orang lain.
-          Sebagai tonggak bagi penemuan kembali faktor pengaruh personal.
-          Menunjukkan suatu kecenderungan yang kuat bahwa orang memilih kandidat yang sama seperti yang dipilih oleh kelompok primer.
-          Berelson menyebut kuatnya konsistensi sebagai ‘homogenitas politik dari kelompok primer’.

Pendekatan dalam Komunikasi Organisasi :
1.      Pendekatan Struktur & Fungsi Organisasi
-          Max Weber, inti teori mengenai birokrasi adalah konsep mengenai kekuasaan, wewenang & legitimasi.
-          6 Pandangannya mengenai birokrasi adalah :
                                            i.            Birokrasi didasarkan pada aturan yang memungkinkan diselesaikannya suatu persoalan.
                                          ii.            Birokrasi mengenal pembagian secara sistematis terhadap tenaga kerja.
                                        iii.            Esensi dari birokrasi adalah adanya penjenjangan (hierarki).
                                         iv.            Pimpinan diangkat berdasarkan kemampuan & pendidikan mereka.
                                           v.            Kebebasan mengalokasikan sumber yang ada
                                         vi.            Mensyaratkan pengelolaan arsip yang rapi.
-          Teori lainnya yang berhubungan dengan pendekatan struktur dan fungsi organisasi adalah teori sistem. Teori sistem menurut :
                                              i.            L  J James Heavy yaitu prosedur logis emosional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dg yang lain sebagai kesatuan dalam mencapai usaha yang ditentukan.
                                            ii.            John Mc Manama yaitu struktur konseptual yang tersusun dari fungsi yang saling berhubungan dan bekerja serta sebagai organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif & efesien.
-          Chester Barnard, bahwa organisasi hanya dapat berlangsung melalui kerjasama antarmanusia dan kerjasama adalah sarana kemampuan individu dipadukan guna mencapai tujuan bersama yg lebih tinggi.
-          Daniel Katz & Robert Kahn mengatakan bahwa sebagai suatu sistem sosial, organisasi memiliki keunikan guna memelihara berbagai masukan.
-          Hanya menekankan pada produktivitas dan penyelesaian tugas.

2.      Pendekatan Hubungan manusiawi ( Human Relations )
-          Chris Agrys, ketika kompetensi teknis tinggi maka kompetensi antarpribadi dikurangi. Oleh karena itu, munculnya pendekatan human relations merupakan kritik terhadap perspektif struktural fungsional.
-          Ada beberapa anggapan dasar dari pendekatan human relations, yaitu :
                                            i.            Produktivitas ditentukan oleh norma sosial bukan faktor psikologis.
                                          ii.            Imbalan yang bersifat non ekonomis untuk memotivasi karyawan.
                                        iii.            Reaksi karyawan lebih sebagai anggota kelompok daripada individu.
                                         iv.            Kepemimpinan mencakup aspek formal & informal.
                                           v.            Komunikasi sebagai fasilitator.
Pendekatan human relations  merupakan kritik terhadap perspektif struktural fungsional. Teori mengenai human relations dikenal dengan nama Empat Sistem Likert, yaitu :
                                            i.            Sistem explotatif authoritative, keputusan yang dibuat pemimpin tidak memanfaatkan atau memperhatikan umpan balik dari para bawahannya.
                                          ii.            Sistem benevolent – authoritative, hampir sama dengan sistem pertama hanya pimpinan memiliki cukup kepekaan terhadap kebutuhan para karyawan.
                                        iii.            Sistem consultative, pimpinan masih memegang kendali namun mereka juga mencari masukan-masukan dari bawah.
                                         iv.            Sistem participative management, memberi kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi penuh dalam proses pengambilan keputusan, mengarahkan bawahan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi dalam bekerja lebih baik.

3.      Pendekatan komunikasi sebagai suatu proses organisasi.
-          2 teori yang dikemukan oleh Carl Weick & Marshall Scoot Poole mengenai teori pengorganisasian serta teori strukturasi dalam oraganisasi yang merupakan hasil pemikiran Robert D McPhee.
-          Sebagai proses pengorganisasian. Teori pengorganisasian memandang organisasi bukan sekedar struktur atau kesatuan tetapi suatu aktivitas. Terdiri dari interaksi ganda yaitu tindakan – respons – tindakan penyesuaian.
4.      Pendekatan organisasi sebagai kultur.
-          Michael Pacanowsky & Nick O’Donnell – Trujillo,  ada 5 bentuk penampilan oraganisasi :
                                            i.            Ritual
                                          ii.            Hasrat (passion)
                                        iii.            Sosialitas
                                         iv.            Politik organisasi
                                           v.            Enkulturasi, proses mengajarkan budaya kepada para anggota organisasi.

Pendekatan dalam Komunikasi Massa
Pendekatan ini menggunakan Teori :
1.      Teori Agenda
-          Maxwell McCombs & Donald Shaw, bahwa audience tidak hanya mempelajari berita melalui media massa tetapi juga mempelajari cara media massa memberikan penekanan terhadap topik
-          Menawarkan suatu cara untuk mengabungkan temuan ini dg  kemungkinan terjadinya efek terhadap pendapat karena pada dasarnya yang ditawarkan adalah suatu fungsi belajar dari media massa.
2.      Teori dependensi
-          Mengenai efek komunikasi massa
-          Dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeach & Melvin L DeFluer.
-          Merupakan pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat modern (massa).
-          Terdapat efek kognitif, Afektif, Behavioral
3.      Spiral of silence
-          Dikemukan oleh Elizabeth Noelle-Neuman
-          Bahwa individu pada umumnya berusaha menghindari isolasi dalam arti mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu
4.      Infomation Gaps
-          Philip Tichenor, bahwa ketika arus informasi dalam suatu sistem sosial meningkat, maka mereka yang berpendidikan (status sosial ekonomi lebih baik) akan lebih mudah,lebih cepat & lebih baik dalam menyerap informasi dibandingkan mereka yang kurang berpendidikan dg status yang lebih rendah.
-          Ceiling effects artinya ada plafon atau batas tertentu dalam penyerapan informasi, terjadi jika potensi informasi mengenai suatu topik tertentu terbatas.

Audience & Pengaruhnya terhadap Komunikasi Massa
3 Pendekatan :
1.      Pendekatan Uses & Gratifications
-          Denis McQuail, memusatkan perhatian pada penggunaan isi media untuk pemenuhan kebutuhan seseorang.
-          Penggunaan media ditentukan oleh kebutuhan dasar individu.
2.      Uses & Effects
-          Dikemukan oleh Sven Windahl
-          Kebutuhan hanya salah satu dari faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media.
3.      Information Seeking
-          Proses pencarian informasi : stimuli – perbandingan antara stimuli - tindakan

Pendekatan dalam Teori Komunikasi Nonverbal
1.      Pendekatan Etologi (Ethological Approach)
                                i.            Teori struktur kumulatif
                              ii.            Teori tindakan (action theory)

2.      Pendekatan Antropologis (Antropological Approach)
                                i.            Analogi Linguistik
                              ii.            Analogi Kultural

3.      Pendekatan Fungsional (Functional Approach)
                                  i.            Teori metaforis dari Mehrabian
                                ii.            Teori Equilibrium
                              iii.            Teori fungsional dari Patterson
                               iv.            Teori fungsional Komunikatif
Teori Komunikasi Verbal
1.      Pendekatan Natural ( Nature Approach )
2.      Pendekatan Nurtural ( Nurture Approach )
3.      Teori Fungsional tentang Bahasa ( General Sematics )
                                i.            Penggunaan simbol
                              ii.            Reaksi/ Respons
                            iii.            Identitas
                             iv.            Keterikatan pada ruang & waktu
                               v.            Multiordinalitas
                             vi.            Orientasi intensional & ekstensional
4.      Kontruktivisme : Pendekatan pesan dalam bahasa.

Pemikiran rules theories menekankan bahwa tingkah laku orang merupakan hasil dari penerapan aturan yang disepakati.

Sumber :

TEORI KOMUNIKASI SKOM4204