Tuesday, March 24, 2015

Bentuk Dorongan dalam Media Massa menurut Laswell

Setiap orang yang menggunakan media massa dipengaruhi berbagai motif. Menurut Laswell dan Littlejohn, ada beberapa dorongan seseorang menggunakan media massa. Jelaskan keempat dorongan tersebut?
Motif merupakan suatu dorongan dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu. Dalam media massa motif tersebut oleh Laswell disimpulkan kedalam empat bentuk dorongan yaitu :
1.      Pengawas Lingkungan.
Penggunan media massa dalam kehidupan sehari-hari amatlah penting guna mendukung kelangsungan bermasyarakat. Pelestarian lingkungan yang didukung media massa melalui slogan maupun iklan layanan masyarakat memiliki dampak positif kesadaran yang tinggi dari masyarakat. Misalnya saja dilingkungan Bintaro, adanya majalah khusus warga Bintaro yang mengadakan lomba kebersihan maupun menghijauan daerah sekitar tempat tinggal, membuat lingkungan diwilayah Bintaro terlibat asri. Bahkan didukung dengan adanya peraturan yang melarang penebangan pohon tanpa izin. Kendati demikian media massa juga menjadi tolak ukur perkembangan suatu negara atau wilayah, informasi yang disampaikan dapat memberikan aspirasinya kepada masyarakat lain. Pemeliharaan lingkungan juga diatur dalam UU No.32 tahun 2008. Undang-undang ini mengatur tentang pemberdayaan lingkungan dengan memperhatikan potensi dari lingkungan, kemampuan ekonomi, luas wilayah dll. Baik buruknya suatu lingkungan berdampak bagi masyarakat sekitar, oleh sebab itu peran aktif masyarakat sangat penting.

2.      Korelasi antar bagian-bagian dalam masyarakat dalam memberikan reaksi terhadap lingkungan.
Dalam perannya sebagai pengawas lingkungan, media massa amat memerlukan peran aktif masyarakat. Diperlukan kegiatan-kegiatan yang menjadi wadah antar warga. Kegiatan pemuda harus bekerjasama dengan aparat setempat guna mensupport berbagai kegiatan kebersihan. Peran media massa tak hanya memiliki peran dalam hal kebersihan dan penghijauan. Media massa dalam penyebaran informasinya juga harus selektif sehingga hal yang berdampak negative bisa dihindari, misalnya saja informasi tentang kekerasan sering kali ditampilkan dengan reka adengan yang mudah ditiru oleh anak-anak. Hal ini berhubungan dengan fungsi editorial sehingga diperlukan bimbingan dan koreksi yang tinggi dari masyarakat.

3.      Transmisi social budaya.
Kebudayaan menurut Andreas Eppink, adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat, termasuk didalamnya pernyataan intelektual dan nilai-nilai artistik yang menjadi ciri khas masyarakat. Keadaan masyarakat yang berbeda-beda inilah yang memberikan nuansa dan warna dalam hubungan antar masyarakat. Sedangkan transmisi budaya merupakan regenerasi budaya dari waktu ke waktu. Misalnya saja lagu anak-anak yang diciptakan oleh ibu kasur, sampai saat ini masih sering didendangkan oleh anak-anak. Media massa dalam perannya sebagai transmisi social budaya juga dapat diartikan sebagai media pendidikan sehingga nilai-nilai dan norma-norma yang ada tidak punah begitu saja.

4.      Sarana memperoleh hiburan.
Media sebagai saran hiburan berfungsi untuk melepaskan diri dari kejenuhan, bersantai, mengisi waktu,penyaluran emosi dll. Dengan aktifitas masyarakat yang sering kali menyita waktu sehingga media massa seperti media televisi merupakan senjata ampuh untuk releks sejenak dari rasa lelah. Tontonan komedi maupun siaran music dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat. Namun sangat disayangkan jika fungsi media massa ini tidak terkontrol oleh aturan yang berlaku. Misalnya jam tayang untuk siaran dewasa masih sering hadir dijam-jam anak. Atau pun sinetron yang acapkali mencontohkan kata-kata yang tidak pantas. Media massa sebagai institusi masyarakat yang berkembang pesat inilah perlunya hukum-hukum yang berlaku yang mengatur alur perkembangannya, misalnya undang-undang film No.8 tahun 1992. Tak hanya televisi sebagai media massa, begitu juga dengan media lainnya seperti radio, majalah, surat kabar dll.
Sumber :

No comments:

Post a Comment