Tuesday, March 24, 2015

Perspektif Media Massa menurut Schwart

Perspektif Schwart menyatakan media massa dalam persuasi bekerja dengan dua cara yang berbeda dalam mempengaruhi khalayak, yaitu model Resonansi ( evoked recall ) dan model mengajar ( transportation ).
A.    Model Resonansi ( Evoked Recall )

Model ini berpegang pada konsep “ lebih baik merangsang atau mengeluarkan suatu yang sudah tersimpan dalam diri khalayak dari pada media massa itu mencoba menanamkan pesan yang baru dalam diri mereka ( Larson,1986 ).
Cara mengeluarkan suatu pengalaman bisa dilakukan melalui naskah verbal ( verbal script ), naskah suara ( sound script ), dan naskah rupa ( sight script ).
1.      Naskah verbal
Tulisan dalam bentuk kata-kata merupakan persuasi yang sangat efektif karena akan membangkitkan emosi khalayak. Bagaimana tulisan-tulisan tersebut dibuat dengan mengunggah pengalaman khalayak akan mudah untuk diingat. Misalnya saja tentang sebuah artikel yang menulis bagaimana bencana tsunami meruntuh leburkan kota Banda Aceh. Tentunya khalayak masih akan sangat mengingat kejadian 26 Desember 2004 tersebut. Bencana alam yang menelan korban kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab diseluruh tepian dunia yang berbatasan dengan samudra hindia.
Dengan persuasi verbal komunikan akan lebih mudah menangkap maksud tujuan yang akan disampaikan.
2.      Naskah suara
Dalam persuasi suara biasanya dilakukan oleh media radio ataupun televisi. Media ini jangkauannya sangat luas dan penerimaan komunikan lebih aktif. Misalnya saja interaksi secara langsung antara pendengar dengan penyiar radio ataupun acara-acara live kuis dll. Selain itu penggunaan efek suara juga menambah nilai pengertian dari komunikan, contohnya pada film-film horor biasanya digunakan efek suara yang menyeramkan sehingga menggambarkan suasana yang menegangkan. Suara juga menjadi symbol utama dalam keseharian, ketika kita mendengar suara adzan tanpa perlu dikomentari lagi tentunya sudah merefleksikan waktu shalat untuk umat muslim.
3.      Naskah rupa
Visualisasi tak kalah pentingnya dalam persuasi komunikasi, dimana dengan adanya visual tentunya konsumen memiliki gambaran secara langsung. Media yang menggunakan antara lain, majalah, koran, surat kabar, televisi, film dll. Umumnya komunikasi akan lebih mudah diingat apabila komunikan dapat secara langsung melihat gambar ataupun bentuk uraian dari penjelasan. Misalnya saja ketika seorang konsumen ingin membeli hijab baru, tentunya akan lebih menarik dan efektif jika penjual mendisplay barang dagangannya. Ataupun gaya belanja online yang saat ini sedang marak, penyajian gambar yang disertai warna membuat konsumen tertarik untuk memiliki.
Uraian ketiga naskah tersebut sama-sama memiliki  kelebihannya masing-masing tergantung dari penggunaan media itu sendiri. Pengalaman dan perasaan setiap individu yang tersimpan dalam diri seseorang pada hakikatnya sama, namun tetap diperlukan stimulasi yang merangsang keluarnya pengalaman.

B.     Model Mengajar ( Transportation )

Pengalaman yang pernah terjadi merupakan guru terbaik dalam perspektif komunikasi. Dimana dengan adanya pengalaman komunikasi akan lebih mudah disalurkan dengan baik. Pengalaman dapat disimpan dalam bentuk perasaan dan juga dapat disalurkan dalam bentuk drama. Misalnya saja banyak sekali cerita dalam film yang diangkat dari sebuah kisah nyata, contohnya film Gie, sang pencerah, Soegija dll.
Film-film yang mengisahkan kisah nyata tentunya akan tertanam dibenak penonton lebih lama karena merupakan cerita yang pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
s=MsoNormal>http://www.anneahira.com/pengertian-sosial-budaya.htm

No comments:

Post a Comment