Thursday, October 29, 2015

Ketimpangan Arus Informasi

Fenomena ketimpangan arus informasi yang terjadi dalam komunikasi internasional terkait dengan sumber daya manusia dan infrastuktur yang mendukungnya.
            Komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan komunikator yang mewakili suatu Negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan dari negara lain. Gerhard Maletzke dalam bukunya Intercultural and International Communications, menyatakan bahwa komunikasi internasional adalah proses komunikasi antar berbagai negara atau bangsa yang melintasi batas-batas negara dimana komunikasi ini tercermin dalam diplomasi dan propaganda dan seringkali berhubungan dengan situasi Intercultural.
            Ketimpangan arus komunikasi ini berlangsung sejak lama dan saat ini arus komunikasi masih mengalir tidak berimbang. Arus informasi lebih didominasi oleh negara barat yang mengalir ke negara-negara berkembang. Negara maju menjadi pemimpin dalam komunikasi internasional. Hal ini memang disebabkan karena sumber daya manusia dari negara maju lebih dianggap memiliki nilai plus dibandingkan sumber daya dari negara berkembang. Keahlian ( expertness ) dan kelayakan dipercaya ( trustworthiness ) menjadi penentu sehingga sumber daya negara maju dianggap lebih kredibel. Kredibiltas itu sendiri memiliki beberapa variable antara lain, sebagai berikut :
1.      Keaktraktivan ( attaactivess ) yaitu beraktraktif dihadapan khalayak mempunyai peluang lebih besar untuk mendapatkan perhatian.
2.      Motif ( motive ) yaitu mampu menyamarkan fakta bahwa tujuan komunikasi yang disampaikannya adalah membujuk.
3.      Kesamaan ( similarity ) yaitu kemampuan untuk mengelimir perbedaan yang mungkin ada antara komunikator dengan komunikan.
4.      Keterpercayaan ( trustworthiness ) yaitu kominikator yang bisa dipercaya.
5.      Keahlian ( expertness ) yaitu kualitas komunikator.
6.      Keaslian pesan ( origin of the mesaage )
 Selain itu dari fasilitas dan teknologi negara maju juga lebih unggul sehingga menghasilkan komunikasi yang canggih dan unggul.
           



 Salah satu contoh ketimpangan arus informasi terkait sumber daya manusia dan infra struktur dapat kita lihat pada saat terjadi kasus penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap Presiden, Ibu Negara dan sejumlah menteri Indonesia pada tahun 2013. Pemerintah Australia melakukan penyadapan untuk mendapatkan informasi yang dianggap penting walaupun dengan cara yang tidak pantas. Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang mereka miliki dimanfaatkan untuk mengakses informasi yang mereka perlukan. Hal ini mengundang reaksi keras dari rakyat Indonesia. Penyadapan yang dilakukan beberapa kali dalam waktu tertentu menunjukan lemahnya teknologi yang dimiliki Indonesia sebagai salah satu negara berkembang.
            Hal ini seharusnya menjadi perhatian penting bagi pemerintah  Indonesia untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul serta pengembangan teknologi sehingga Indonesia dapat mengejar kekurangan tersebut.
            Selain itu ketimpangan arus informasi dapat juga kita lihat dari banyaknya trend dari negara maju yang diikuti oleh negara berkembang. Banyak kaula muda yang lebih senang dan mengagumi budaya ataupun trend dari negara luar. Hal ini menjadi keuntungan bagi negara maju karena produk ataupun trend yang mereka tawarkan kepasar akan mempunyai daya tarik lebih baik harga maupun kualitas dibandingkan negara berkembang yang teknologinya masih rendah.
            Ketimpangan arus informasi ini dapat diatasi tidak hanya dari peningkatan sumber daya manusia maupun dari sisi teknologi tetapi menurut saya ketimpangan arus ini juga dapat diubah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih dan mencintai produk dalam negeri serta memiliki rasa bangga dengan budaya sendiri sehingga dapat meningkatkan citra bangsa dimata masyarakatnya sendiri.
          

Sumber :
Modul SKOM 4435 Komunikasi Internasional
https://www.google.co.id/search?q=gambar+ketimpangan+arus+informasi

No comments:

Post a Comment